Dr Ahmad Basharah SH.MH Rangkul insan pers Malang Raya
Dr Ahmad Basharah SH.MH saat memberikan sambutan kebangsaan dihadapan insan pers se-Malang raya.
Malang || Metrosoerya. Dr. Ahmad Basharah SH.MH Wakil Ketua MPR RI ) rangkul insan pers Malang Raya, Acara silaturohmi dan bukber di bulan Ramadhan 1444 H dengan segenap insan pers se-Malang Raya di rumah dinas Ketua DPRD kota Malang. Dihadiri oleh Ketua, Pengurus dan Wartawan dari tujuh organisasi profesi wartawan di Malang Raya (PWI, AJI, PFI, IJTI, IWOI dan IWO serta MOI), Selasa (18/04/2023).
Dalam acara tersebut, Ahmad Basharah pada sambutannya mengatakan, bahwa kali ini dirinya merasa bersyukur dengan kehadiran rekan-rekan pers dari tujuh organisasi profesi wartawan.
“Hari ini merupakan momen istimewa, Persatuan organisasi profesi wartawan se Malang Raya bisa berkumpul. Sehingga menjadi contoh bagi daerah lain. Ini juga berkat kemampuan tangan dingin Bli Made sebagai Ketua Dewan mengorganize nya. Harus diapresiasi dalam semangat ukuwah silaturohim,” ujar Wakil Ketua MPR RI ini.
Basharah juga menyampaikan insan pers sebagai salah satu pilar penjaga nilai-nilai moral kebangsaan. “Peran media juga ikut terlibat dalam menciptakan ruang komunikasi publik dalam berbagai informasi yang mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara. Oleh karenanya, diperlukan gotong royong bersama menjaga keutuhan bangsa dengan semangat perjuangan dalam persatuan,” ungkap Pengurus DPP PDI Perjuangan itu.
Politisi humble yang mendapat predikat NASMANU (Nasionalis Muhammadiyah, Nahdatul Ulama) itu dalam tausyiah kebangsaan juga menyebutkan, jika dari 212 juta penduduk Indonesia, 77 persennya pengguna medsos dan tercatat 10 besar di dunia. Namun sayangnya minat baca masyarakat terbilang rendah dalam literasi. Sehingga cenderung mengkonsumsi informasi yang tidak valid alias hoax.
“Konteks ini merupakan tanggung jawab rekan-rekan pers melalui medianya masing-masing untuk meluruskan berita-berita hoax. Sebab bukan tidak mungkin, berita hoax akan dipakai oleh sebagian oknum-oknum di tengah publik. Baik untuk kepentingan ideologi tertentu dalam kepentingan praktis maupun kepentingan lainnya,” tegas Basharah.
Dirinya juga mengapresiasi peran insan pers di Malang Raya, dalam semangat perjuangannya untuk ikut menjaga kondusifitas di tengah suasana jelang tahun-tahun politik.
Dalam tausyiah nya jelang bukber tersebut, dihadapan para insan pers, Ahmad Basharah menekankan pentingnya silaturomi dan makna Halal Bi Halal.
Wakil Ketua MPR RI dan anggota DPR RI Dapil Malang Raya ini mengingatkan kembali sejarah pencetus Halal Bi Halal pada 1948. “Istilah Halal Bi Halal ini diajukan kepada Presiden Soekarno, saat itu menyikapi suasana pertentangan di tubuh para elite bangsa, pendiri Nahdlatul Ulama (NU) K.H. Wahab Chasbullah,” ucap Basharah.
Basharah menjelaskan, bahwa pertemuan kedua tokoh nasional yang berbeda pandangan politiknya, Buya Hamka dan Soekarno, dalam suasana Idul Fitri 1963 di Istana Merdeka, akhirnya mereka berdua berjabatan tangan, bersalaman sambil saling meminta maaf. Itulah maknanya, begitupun kata ‘Halal Bi Halal’ tercetus.
“Dan hingga saat ini, halal bi halal menjadi tradisi, dan terus berkembang menjadi ajang open house, dimana sebuah rumah atau instansi terbuka bagi kedatangan orang, baik bagi kalangan umum maupun pejabat untuk mengundang orang datang bersilaturohmi,” ungkap Ahmad Basharah.
Selain para insan pers se Malang Raya, hadir dalam acara tersebut, Jajaran pengurus DPC PDI Perjuangan, serta para anggota DPRD Kota Malang dari Fraksi PDI Perjuangan di rumah dinas Ketua DPRD Kota Malang. (Van )