Miris, Siswa kelas II SDN 5 Pelangsian Duduk Di Lantai Saat Belajar Disekolah
MetroSoeryaNews,-Dinginnya keramik di dalam ruangan beton seakan-akan menjadi teman akrab para murid kelas II SDN 5 Pelangsian di Desa Bapanggang Raya, Kecamatan Mentawa Baru (MB) Ketapang, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah (Kalteng). Saat mereka menerima pelajaran di dalam ruangan kelas karena ketiadaan meja dan kursi.
Letak SDN 5 Pelangsian berada dipinggir jalan HM Arsyad km 20 arah Sampit-Samuda. Di seberang sekolahan itu nampak berdiri megah PT Wilmar Nabati yakni sebuah perusahaan yang bergerak di bidang kernel.
Dari kejauhan sekolahan yang dikepalai Ermatiningsih itu seolah-olah tidak ada keluhan. Ketika ditengok ke dalam, sangat terlihat jelas ada sekitar 16 murid belajar lecehan. Fakta ini begitu miris karena di tengah gencarnya Kemendikbudristek memprogramkan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) masih terdapat sekolah dasar tidak ada meja dan kursi untuk para muridnya.
Tidak hanya murid yang terpaksa duduk lesehan, bahkan pendidik (guru kelas) juga ikut-ikutan duduk lesehan bersama para anak didiknya sambil menyampaikan materi pembelajaran.
Papan tulis dipasang begitu tinggi sekitar satu meter dari lantai. Hal itu membuat anak yang duduk lesehan melihat tulisan menungak ke atas dan menulis sambil membungkuk. Walaupun ada satu atau dua murid menulis menggunakan meja bawaan dari rumah.
“Disekolahan kami ini ada tujuh rombongan belajar, rata-rata tiap ruang kelas kekurangan meja kursi belajar. Untuk kelas II memang tidak ada meja dan kursi,” ucap Kepala SDN 5 Pelangsian Ermatiningsih dikutip dari wartawan media siber gerbang desa ketika bertandang ke ruang kerjanya, Rabu 26 Juli 2023.
Pihak sekolah bersama komite sudah berupaya menyampaikan baik itu kepada korwil dinas pendidikan kecamatan, anggota DPRD Kotim khususnya daerah pemilihan (Dapil) I Ketapang bahwa SDN 5 Pelangsian sangat membutuhkan meja kursi.
“Pernah dapat bantuan meja kursi sekitar empat tahun yang lalu (2019) itupun hanya sepuluh pasang (satu meja dan dua kursi), bantuan itu dari anggota dewan. Setelah itu tidak ada lagi bantuan sampai pada tahun ajaran 2023/2024,” ujar ibu berkerudung ini.
Para orang tua wali murid juga pernah mempertanyakan kepada pihak sekolah. Mengapa dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tidak digunakan untuk perbaikan meja dan kursi yang rusak.
Menanggapi pertanyaan tersebut, ibu yang sekarang menggunakan tongkat ketika berjalan itu menyampaikan bahwa dana BOS itu hanya bisa digunakan untuk perbaikan rusak ringan, sedangkan meja kursi yang ada itu sudah rusak berat dan perlu diganti baru.
“Paling banyak yang bisa diperbaiki hanya enam meja dan kursi. Sebab, dana BOS yang kami terima jumlahnya sedikit karena menyesuaikan dengan jumlah murid kami seluruh hanya 170 orang,” ungkapnya yang waktu itu didampingi ketua komite sekolah.
Upaya lainnya, sambung Ermatiningsih, pihak sekolah mengusulkan untuk mendapatkan bantuan meja kursi melalui Data Pokok Pendidikan (Dapodik). Akan tetapi, setiap tahun update data tentang sarana dan prasarana sekolah belum juga ada bantuan sampai sekarang.
Sementara itu, Ketua Komite SDN 5 Pelangsian Syahbana menuturkan, berbagai upaya sudah dilakukan oleh pihak sekolah bersama komite, salah satunya mengusulkan ke anggota DPRD Kotim Dapil I Ketapang melalui dana Pokok Pikiran (Pokir) dewan.
“Tahun ini kami sudah dijanjikan akan menerima bantuan meja kursi, tapi dibatalkan karena informasinya bahwa anggaran untuk bantuan itu digeser,” ujar Syahbana saat dibincangi di ruang kepala sekolah.

Komite sekolah juga mencoba mengadakan rapat bersama para orang tua wali murid membahas pengadaan meja kursi. Hasilnya, kata Syahbana, rata-rata orang tua wali murid secara ekonomi juga tidak mampu.
“Satu meja dan dua kursi itu harganya antara Rp600 ribu sampai Rp800 ribu. Para orang tua wali murid tidak mampu untuk pengadaan meubeler itu. Jadi, kami harapkan adanya bantuan dari pihak ketiga,” harap Syahbana yang juga menjabat sebagai Kepala Desa Bapanggang Raya ini.
Mengingat berbagai upaya telah dilakukan tanpa bosan, murid kelas II SDN 5 Pelangsian terpaksa tetap menerima pembelajaran disekolah secara lesehan selama tahun pelajaran 2023/2024. Jika tidak ada uluran tangan membantu pengadaan meja kursi untuk para murid .@dhea