SMP NEGERI 7 BATAGUH SATU ATAP TH AJARAN BARU, TERIMA 16 SISWA
Kuala Kapuas, Metrosoerya. – Tahun Ajaran baru untuk jenjang SMP dimulai juli 2023/2024, sebagai acuan kegiatan proses belajar mengajar.
Para Peserta Didik Baru (PDB) dapat mempersiapkan diri untuk mengikuti pembelajaran di sekolah masing- masing.
Hal ini juga tidak terkecuali bagi SMP Negeri 7 Bataguh Satu Atap (Satap) Kab. Kapuas. Provinsi Kalimantan Tengah.
Ditengarai SMP Negeri 7 Bataguh Satap ini dapat dibilang mengalami kekurangan peserta didik,
Sebab dalam 2 tahun terakhir pihak sekolah hanya mampu menjaring 9 0rang siswa Peserta Didik Baru (PDB),
Mungkin hal ini karena kurangnya sosialisasi, padahal ada 2 Sekolah Dasar (SD) dan sebuah Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) yang aktif berada di wilayah yang sama, dan ini boleh dibilang dekat, karena keberadaan sekolah setingkat SLTP lainnya, baik sekolah yang berstatus negeri maupun swasta lokasinya lumayan jauh.
menurut informasi dari salah seorang guru P3K yang bertugas di sekolah tsb, pihak kepala sekolah yang terdahulu sangat pasif, mengingat ybs menjelang pensiun.
Namun di tahun Ajaran Baru 2023/2024 sekolah ini baru mendapat tambahan 16 siswa,
Kini jumlah siswa SMP Negeri 7 Satap dari kelas 7 hingga kelas 9 hanya 25 peserta didik.
Saat dikonfirmasi, Plt Kasek SMP Negeri 7 Bataguh Satap, Made Sudarna mengatakan, pihaknya tahun ini menerima PDB 16 org siswa,
tapi ketika ditanya awak media Ahmad Zainuddin, S.Sos jumlah keseluruhan katanya tidak tahu. karena data ada pada oprator, ” Ungkanya, Rabu (26/07/2023).
Menurut ybs pihaknya disini berstatus sbg guru pengawas, oleh Kadisdik Kab. Kapuas ditunjuk selaku Plt Kasek, dan di beri tugas tambahan sbg guru, “Tuturnya lagi.
KONDISI SEKOLAH SMPN 7 SATAP TERISOLIR, PERLU TEROBOSAN PEMANGKU KEBIJAKAN.
Kondisi sekolah yang agak terisolir ini menyebabkan minat anak didik yang lulus dari SD/MIS enggan bersekolah disini, sedangkan lokasi sekolah cukup berdekatan,
Keengganan siswa tsb terbukti banyaknya siswa yang mengenyam pendidikan ke jenjang sekolah SLTP yang ada di Pulau Kupang, yang jarak tempuh sekolah lumayan jauh.
Dengan kondisi sekolah seperti ini, diharapkan adanya terobosan kebijakan agar SMPN 7 Satap mampu bersaing dengan sekolah sekolah setingkat SLTP lainnya,
mengingat di wilayah yang sama dan berdekatan saat ini terdapat 2 buah berdiri Sekolah Dasar (SDN), dan 1 buah Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS).
Keberadaan SMP Negeri 7 Satap tersebut diwilayah ini sudah seyogyanya dapat menampung siswa lulusan sekolah tersebut, namun kenyataanya tidak seperti apa yang diharapkan.
Info didapat SMP Negeri 7 Bataguh Satap, ada 2 Guru yang berstatus Pegawai Negeri Sipil atau ASN, selebihnya Guru Kontrak dan P3K.
Akibat kekurangan siswa, menurut informasi pihak sekolah,salah satu Guru Bidang Study menambah jam mengajar di Sekolah SMP lainnya untuk terpenuhi jam sertifikasi ybs.
Sekolahan yang radiusnya lebih kurang 4 km dari ibu kota kecamatan Bataguh ini, terpantau media masih banyak kekurangan fasilitas pendukung lainnya,
salah satu contoh kecil, daftar guru saja yang biasa terlihat didinding ruang guru belum dibuat, ini seperti dikatakan Plt kasek, saat ditanyakan sehingga seolah olah kurang mendapat atensi dari pihak Disdik,
mengingat keberadaannya agak terisolir sehingga terkesan ber oprasi apa adanya, dan sepertinya harus mendapat dukungan semua pihak agar proses belajar mengajar bisa berkembang sehingga berhasil dalam menjalankan kegiatan di sekolah tsb.
Namun sebaliknya tanpa atensi dan pengawasan semua pihak bisa saja sekolah ini tidak mengalami apa apa, apalagi untuk kemajuan, karena ditengarai ada saja terkadang oknum guru yang bersikap malas dalam melaksanakan kewajibannya dan selalu nongkrong di warung untuk menghabiskan waktu jam pelajaran.
Info demikian diperoleh awak media saat mengunjungi sekolah tersebut.
Sehingga info ini perlu ditindaklanjuti untuk diberitakan agar mendapat perhatian yang berkompeten, dalam hal ini Dinas Pendidikan Kabupaten Kapuas sebagai leading sektor.
Dmk (Ahza).