Upaya Universitas Airlangga Edukasi Pemanfaatan Ramuan Tradisional, Aromaterapi, dan Akupresur untuk Kebugaran Tubuh

SURABAYA|METROSOERYA.COM, – Dengan berkembangnya zaman dan tuntutan hidup yang semakin meningkat, masyarakat Indonesia, terutama mereka yang berada dalam usia produktif, menghadapi tantangan besar berupa kelelahan (fatigue) kronis dan rasa lelah yang berlebihan (overtired). Kondisi ini tidak hanya mempengaruhi produktivitas kerja, tetapi juga berdampak pada kesehatan mental, fisik, dan juga memicu munculnya penyakit-penyakit kronis seperti tekanan darah tinggi, diabetes, serta autoimun.
Isu terkait kelelahan ini tidak hanya terjadi pada masyarakat pekerja, tetapi juga terjadi pada ibu rumah tangga dengan berbagai rutinitas pekerjaan rumah, serta para pasien yang menderita sakit menetap (kronis) sehingga sangat menjadi perhatian bagi organisasi kesehatan dunia seperti World Health Organization (WHO). Secara prevalensi, penderita kelelahan umum (general fatigue) di dunia jumlahnya tidak main-main, mencapai 20-40% dari populasi usia dewasa.
Keprihatinan terhadap fenomena kelelahan (fatigue) ini mendorong para pendidik di Fakultas Farmasi dan praktisi Rumah Sakit Universitas Airlangga untuk menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan mengusung tema “Pemanfaatan Obat Tradisional, Aromaterapi, dan Akpresur dalam Membantu Meringankan Kelelahan dan Meningkatkan Kebugaran Tubuh”.
Penggunaan ramuan tradisional untuk menjaga kebugaran tubuh sudah dikenal lama di Indonesia. Beberapa ramuan tradisional yang sudah digunakan secara turun temurun dan dirasakan manfaatnya untuk meningkatkan kebugaran diantaranya: beras kencur, kunyit asem, dan cabe puyang. Pembuatan ramuan tradisional ini mudah dilakukan karena menggunakan tanaman yang biasa ditemukan di area pekarangan seperti jahe, kencur, lempuyang, cabe Jawa dll. Penggunaan aromaterapi juga sudah dikenal sejak jaman dahulu dan umumnya digunakan oleh keluarga kerajaan untuk tujuan estetika dan terapi, sementara itu akupresur dikembangkan dari budaya Tiongkok dengan mengembangkan berbagai Teknik penekanan pada titik-titik penting yang menyebabkan kelelahan pada tubuh. Penggunaan aromaterapi, ramuan tradisional, dan teknik akupresur menawarkan potensi manfaat dalam mengurangi gejala kelelahan yang berkepanjangan dan meningkatkan kebugaran.
Disamping mendapatkan materi penyuluhan, para peserta yang terdiri dari masyarakat umum dan tenaga Kesehatan ini mendapatkan kesempatan untuk praktek melaksanakan akupresur secara mandiri serta membuat minyak pijat dan roll on aromaterapi dengan masing-masing manfaat yaitu relaksasi, meningkatkan kualitas tidur, mengurangi gejala flu, serta meningkatkan konsentrasi. Para peserta juga mendapatkan pengalaman untuk menikmati secara langsung ramuan tradisional yang disajikan antara lain beras kencur, kunyit asem, dan jarecang (jahe, sereh, secang). Peserta yang hadir sangat antusias dalam mengikuti setiap kegiatan dan berharap agar kegiatan serupa lebih sering dilaksanakan. Dengan dilaksanakannya kegiatan ini, Universitas Airlangga telah membuktikan perannya dalam melestarikan budaya konsumsi jamu tradisional serta mewujudkan Sustainable Development Goals, terutama poin 3 mengenai kehidupan yang sehat dan sejahtera.
Reporter : Sahara
Editor : @Gus,S.Y