April 27, 2025

Metrosoerya.com

Berani, Tegas & Tajam

Banjarkemuning Bersholawat Bersama Gus Muwafiq Dalam Rangka Ruwat Desa

Spread the love

Sidoarjo – Metrosoerya.com.- Ribuan warga Desa Banjarkemuning, Kecamatan Sedati Sidoarjo tumpah ruah di halaman Masjid Sabilul Khoirot untuk menghadiriĀ  “Banjarkemuning Bersholawat” dan pengajian akbar, mauidhotul khasanah disampaikan oleh Gus Muwafiq dalam rangka “Hajatan Ruwat Desa”. Minggu malam (23/2/2025).

Selain Gus Muwafiq, hadir di acara itu Kepala Desa Banjarkemuning H. Zainul Abidin, S.H. Anggota DPRD Kabupaten Sidoarjo Komisi A, Raffi Wibisono, Forkopimka Sedati, Paguyuban Kepala Desa se-Kecamatan Sedati dan kepala desa di Kabupaten Sidoarjo serta Gus Kampung Jatim, dan lembaga desa.

Sehari sebelumnya, dilakukan nyadran (petik laut) yang dihadiri dr. Sriatun mewakili Bupati Sidoarjo H. Subandi, S. H, M.Kn dalam sambutannya, ia mengapresiasi kegiatan yang digelar setiap tahun.

ā€œSaya meminta maaf atas tidak bisa hadirnya Bupati Sidoarjo Subandi karena adanya kegiatan retreat di Magelang,ā€ ucapnya.

Tradisi petik laut dihadiri jajaran Forkopimca Sedati, Kepala Desa Banjar Kemuning, perangkat desa, LPMD, BPD, tokoh agama serta masyarakat.

Puncak acara ruwat desa adalah sholawatan dan pengajian akbar.
Kepala Desa Banjar Kemuning, Zainul Abidin, S.H mengucapkan terima kasih kepada panitia dan semua warga yang mendukung kegiatan ruwat desa sukses dilaksanakan selama tiga hari.

ā€œSaya sangat berterima kasih sekali kepada panitia dan masyarakat yang berpartisipasi sehingga semua kegiatan Ruwat Desa Banjarkemuning mulai dari Istighosah, nyadran, pagelaran wayang kulit, sedekah bumi dan sholawatan sebagai puncak acara berjalan dengan sukses dan lancar,ā€ urai Zainal.

Dalam mauidhotul khasanahnya, Gus Muwafiq menuturkan bahwa nyadran dan ruwatan desa merupakan bagian dari kearifan lokal masyarakat jawa. Ruwat desa yang biasa dilakukan pada bulan Ruwah, dengan melakukan tradisi ziarah ke makam leluhur untuk mendo’akan mereka.

Sedangkan nyadran adalah bentuk rasa syukur kepada Allah SWT atas limpahan rezeki sekaligus penghormatan kepada para pendiri desa. Tradisi leluhur ini juga dipercaya sebagai upaya menjaga kesejahteraan desa yang sebagian besar warganya melaut. (yun/znr).

About The Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *