Klarifikasi bupati perlu tindakan kongkrit bukan sekedar omong kosong

JOMBANG- METRO SOERYA. Polemik dugaan intervensi birokrasi oleh oknum yang mengaku orang dekat Bupati Jombang terus bergulir dan kini mengarah pada krisis kepercayaan. Sejumlah pimpinan OPD mengaku resah atas manuver oknum yang bukan hanya meminta data, tapi juga diduga mengincar proyek pengadaan dan penunjukan langsung pekerjaan di berbagai dinas.
Keresahan itu makin menguat setelah muncul pengakuan dari pimpinan OPD yang menyebut oknum tersebut mengatasnamakan lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan organisasi wartawan lokal, bahkan diduga merupakan suruhan dari Tenaga Ahli (TA) atau Staf Khusus Bupati.
Bupati Akui Ada Keluhan, Tapi Tegaskan Bukan Perintah Dirinya
Menanggapi kegaduhan ini, Bupati Jombang, Warsubi, angkat bicara. Ia mengakui adanya keluhan dari OPD, namun membantah keterlibatan langsung maupun tidak langsung.
Ini keluhan dari OPD, bukan dari saya. Tidak ada instruksi dari Bupati, tegas Warsubi kepada media, Minggu (27/4/2025) malam.
Meski begitu, Warsubi tak membantah bahwa banyak orang mengaku dekat dengannya. Ia pun mengingatkan jajaran OPD untuk tegas menilai siapa yang pantas diberi akses.
Kalau tidak punya kewenangan, kompetensi, atau kinerja yang jelas jangan diberi. Lihat dulu siapa yang meminta, tandasnya.
Akademisi: Klarifikasi Bupati Tak Cukup, Ini Bukan Sekadar Omong Doang
Direktur Link sekaligus akademisi, Aan Anshori, menilai klarifikasi Bupati hanyalah langkah awal. Tanpa tindakan konkret, semua ucapan antikorupsi hanya akan menjadi jargon kosong.
Meski Bupati sudah bicara, itu baru janji surga manis di bibir saja. Kalau serius, buktikan! Tindak oknumnya, suruh mundur atau pecat. Kalau tidak berani, ya sudah… pret, tegas Aan.
Menurut Aan, publik Jombang kini menanti pembuktian nyata: apakah Bupati berani membersihkan lingkarannya dari mereka yang menyalahgunakan kedekatan demi keuntungan pribadi?
DPRD: Jangan Biarkan Brutus Merongrong Pemerintahan!
Senada dengan Aan, anggota Komisi A DPRD Jombang, Kartiyono, juga mendesak Bupati untuk bertindak tegas. Ia menyebut, oknum yang menyusup ke birokrasi seperti Brutus dalam lingkaran kekuasaan.
Jangan sampai 74% suara rakyat yang sudah percaya ke Bupati direduksi oleh segelintir ‘orang dekat’. Kalau mereka menghambat cita-cita mulia Warsubi-Salman, bersihkan sekarang juga! tegas Kartiyono.
Momentum Bersih-Bersih atau Kredibilitas Tergerus
Pemerintahan Warsubi-Salman baru saja berjalan, namun sudah dihadapkan pada ujian serius. Jika tidak segera ditangani, isu ini bisa menjadi duri dalam daging yang melemahkan wibawa, bahkan legitimasi politik.
Kini publik Jombang hanya menunggu satu hal, Apakah Bupati berani menepati janji atau hanya akan menjadi pemimpin yang dikendalikan oleh lingkaran sendiri.(PUL)