Revolusi Fitofarmasetika: Teknologi Mutakhir Phytopharmaceutical Ubah Wajah Industri Herbal Indonesia

Oplus_131072
Surabaya, metrosoerya.com | 20 Mei 2025 – Terobosan spektakuler di bidang teknologi fitofarmasetika (phytopharmaceutical), yang dipimpin oleh pakar farmasi terkemuka Indonesia, Dr. apt. Idha Kusumawati, S.Si., M.Si., dari Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, telah memukau ribuan peserta dalam gelaran megah Healthcare Innovation Technology Exhibition (HITEX) 2025.
Penelitian revolusioner yang telah dirintis sejak 2014 ini menjadi sorotan utama dalam pameran bergengsi yang menampilkan teknologi kesehatan paling mutakhir dari seluruh dunia.
Dalam presentasi yang dipaparkan oleh Apt. Subhan Rullyansyah, M.Farm., kandidat doktoral berbakat Universitas Airlangga yang berada di garda depan penelitian ini, diungkapkan detail mengagumkan dari inovasi yang berpotensi mengubah lanskap industri herbal, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga secara global.
 “Kami telah melampaui batas-batas konvensional dalam pengolahan bahan herbal dengan menciptakan formula revolusioner yang memadukan bahan baku terstandarisasi dengan teknologi drug delivery system paling canggih,” ungkap Apt. Subhan Rullyansyah dengan penuh semangat.
“Pencapaian ini bukan sekadar langkah maju, tetapi lompatan raksasa dalam meningkatkan potensi kekayaan alam Indonesia.”
Teknologi Multi-Aplikasi: Dari Farmasi hingga Agrikultur
Yang membuat penelitian ini semakin fenomenal adalah aplikasinya yang luar biasa luas. Teknologi phytopharmaceutical yang dikembangkan tidak hanya revolusioner bagi industri obat-obatan, tetapi juga membuka dimensi baru untuk pangan fungsional, pakan ternak premium, bahkan obat ikan canggih.
 “Kami berhasil menciptakan platform teknologi multi-dimensi yang dapat diterapkan pada beragam sektor. Bayangkan pangan fungsional dengan bioaktivitas yang terukur dengan presisi tinggi, pakan ternak yang meningkatkan produktivitas secara dramatis, dan obat ikan yang mampu menekan angka kematian hingga level terendah,” jelas Dr. Idha Kusumawati.
Mengangkat Temulawak ke Panggung Dunia
Salah satu pencapaian paling gemilang dari tim peneliti adalah transformasi temulawak tanaman obat asli Indonesia menjadi bahan farmasi premium dengan nilai ekonomi berlipat ganda.
 “Fokus kami saat ini adalah ekstrak temulawak larut air yang menggunakan teknologi kompleks inklusi terner, sebuah inovasi yang belum pernah ada sebelumnya,” ungkap Apt. Subhan Rullyansyah.
“Teknologi ini memungkinkan senyawa aktif dalam temulawak memiliki kelarutan sangat tinggi, stabilitas luar biasa, dan bioavailabilitas yang jauh lebih baik dibandingkan ekstrak temulawak konvensional.”
Dr. Idha Kusumawati menambahkan, “Kami tidak hanya meningkatkan nilai jual temulawak, tetapi juga membawanya ke level yang setara dengan bahan farmasi impor kelas premium. Ini adalah kebanggaan tersendiri bagi kami dan bagi Indonesia.”
Nanoteknologi: Membuka Era Baru Herbal Indonesia
Penerapan nanoteknologi menjadi pilar utama lain dalam penelitian ini. Dengan manipulasi material dalam skala nano, tim peneliti berhasil menciptakan sistem penghantaran yang presisi hingga ke tingkat seluler.
 “Nanoteknologi yang kami kembangkan mampu mengarahkan senyawa aktif tepat ke target spesifik dalam tubuh, dan meningkatkan efikasi hingga 300% dibandingkan metode konvensional,” jelas Apt. Subhan Rullyansyah.
“Ini adalah revolusi dalam dunia herbal yang selama ini dipandang sebelah mata oleh dunia medis modern.”
Dampak Ekonomi yang Memukau
Potensi ekonomi dari penelitian ini sangat mengesankan. Analisis menunjukkan bahwa implementasi teknologi phytopharmaceutical dapat meningkatkan nilai ekspor herbal Indonesia hingga 500% dalam lima tahun ke depan.
 “Kami tidak hanya berbicara tentang kemajuan ilmiah, tetapi juga transformasi ekonomi. Petani temulawak yang selama ini hanya menerima harga rendah kini bisa mendapatkan nilai tambah yang luar biasa untuk produk mereka,” ujar Dr. Idha Kusumawati.
Penelitian yang telah berlangsung lebih dari satu dekade ini menunjukkan komitmen Universitas Airlangga dalam mengembangkan inovasi di bidang fitofarmasi. Hasilnya diprediksi akan mengubah wajah industri herbal Indonesia secara radikal dan menempatkan Indonesia sebagai pemain kunci dalam industri bahan aktif herbal global.
Tentang Penelitian
Penelitian teknologi fitofarmasetika ini telah dilakukan sejak tahun 2014 oleh tim peneliti Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, di bawah pimpinan Dr. apt. Idha Kusumawati, S.Si., M.Si. Fokus penelitian meliputi standardisasi bahan baku herbal, pengembangan sistem penghantaran obat dengan teknologi kompleks inklusi terner, serta aplikasi nanoteknologi untuk peningkatan bioavailabilitas ekstrak temulawak.
(Sahara)