Juli 1, 2025

Metrosoerya.com

Berani, Tegas & Tajam

Inovasi Cendol Daun Kelor dan Dimsum Bayam: Solusi Kreatif Atasi Anemia pada Remaja Putri di Lamongan

Oplus_131072

Spread the love

Lamongan,|metrosoerya.com – 12 Juni 2025, Sebuah terobosan inovatif dalam bidang kesehatan dan gizi telah diluncurkan di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.

Kegiatan ini diprakarsai oleh Fakultas Farmasi Universitas Airlangga (UNAIR) dalam program pengabdian masyarakatnya.

Tim yang dipimpin oleh Dr. Idha Kusumawati telah mengembangkan dua produk inovatif: cendol daun kelor dan dimsum bayam,Produk-produk ini ditujukan untuk mengatasi masalah anemia pada remaja putri, yang seringkali enggan mengonsumsi sayuran.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat yang bertujuan untuk memberdayakan dan mendampingi kader Tanaman Obat Keluarga (TOGA) dari Desa Kebalanpelang, Kecamatan Babat.

Melalui pendampingan ini, kader TOGA diberikan pelatihan dan dukungan untuk mengembangkan produk-produk inovatif yang tidak hanya bergizi tinggi tetapi juga menarik bagi remaja putri.

Dr. Idha Kusumawati mengungkapkan bahwa program ini adalah lanjutan dari kegiatan tahun lalu yang fokus pada pencegahan stunting pada balita, ibu hamil, dan ibu menyusui.

“Tahun ini, kami memfokuskan pada remaja putri, yang merupakan kelompok rentan terhadap anemia. Kami berharap dengan produk-produk inovatif ini, remaja putri lebih tertarik untuk mengonsumsi sayuran,” ujar Dr. Idha.

Kegiatan hari ini, Kamis, 12 Juni 2025, yang bertempat di MAN 2, Babat, Kabupaten Lamongan, berfokus pada dua hal utama: melakukan edukasi tentang pentingnya mencegah anemia pada remaja putri dan memberikan kesempatan bagi kader TOGA Desa Kebalanpelang untuk mengekspose produknya ke pasaran.

Anemia merupakan salah satu masalah kesehatan yang cukup serius, terutama pada remaja putri. Kondisi ini dapat menyebabkan kelelahan kronis, penurunan daya tahan tubuh, dan bahkan masalah perkembangan fisik dan mental. Salah satu penyebab utama anemia adalah kekurangan zat besi dalam tubuh.

Sayuran hijau, seperti daun kelor dan bayam, adalah sumber zat besi yang sangat baik. Namun, banyak remaja putri yang tidak suka mengonsumsi sayuran karena rasanya yang kurang disukai atau karena kebiasaan makan yang tidak sehat.

Pada tahun lalu dalam pendampingan pembuatan produk dari TOGA untuk stunting, 2 produk inovatif yang dipilih untuk kegiatan ini adalah cendol daun kelor dan dimsum bayam. Kedua produk ini dirancang untuk menarik minat remaja putri agar lebih suka mengonsumsi sayuran. Cendol daun kelor adalah inovasi yang dibuat dengan menyesuaiakan minuman kekinian yang disukai generasi masa kini yang tidak hanya nikmat tapi juga kaya nutrisi.

Demikian juga dengan dimsum bayam, dimana dimsum juga merupakan salah satu makanan kekinian yang disukai para remaja, menjadikannya sebuahinovasi lain yang menarik. Bayam yang kaya zat besi diolah menjadi isian dimsum sehingga tidak hanya terlihat menarik tapi juga memiliki rasa yang enak, sehingga mudah diterima oleh remaja putri.

Inovasi cendol daun kelor dan dimsum bayam oleh kader Asman TOGA Desa Kebalanpelang dan tim dari UNAIR adalah langkah yang sangat baik dalam mengatasi masalah anemia pada remaja putri. Dengan menggabungkan sayuran dengan makanan yang disukai remaja putri, program ini tidak hanya meningkatkan asupan zat besi tapi juga menarik minat mereka untuk mengonsumsi sayuran.

Harapannya, inovasi ini dapat menjadi inspirasi bagi komunitas lain.

Reporter : Sahara
Editor      : @Gus

About The Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *