Festival Petik Laut Tambakrejo 2025 Hadirkan Ragam Budaya dan Spirit Kebersamaan

Blitar||Metrosoerya.com.- , 14 Juli 2025 — Pantai Tambakrejo kembali bergemuruh dalam semangat budaya dan syukur laut! Festival Petik Laut Tambakrejo 2025 sukses digelar selama tiga hari berturut-turut, dari Sabtu hingga Senin (12–14 Juli), dengan antusiasme ribuan warga serta wisatawan lokal yang memadati pesisir selatan Kabupaten Blitar.
Festival tahunan ini tak sekadar seremonial, melainkan napas budaya yang diwariskan turun-temurun oleh para nelayan sebagai wujud syukur atas limpahan hasil laut dari Tuhan Yang Maha Esa.
Hari Pertama Doa dan Nada Merdu Campursari
Gelaran dimulai pada Sabtu (12/7) dengan pembacaan Khotmil Qur’an diiringi suasana khidmat yang menggema dari masjid pesisir. Malam harinya, panggung rakyat diwarnai dengan alunan musik Campursari, menyatukan warga dalam kebersamaan dan hiburan bernuansa tradisional.
Hari Kedua Lomba Dayung dan Wayang Kulit Menyita Perhatian
Minggu (13/7) menjadi hari yang ditunggu-tunggu masyarakat dan wisatawan. Deretan perahu hias melaju cepat di lomba dayung tradisional, memecah ombak dengan semangat sportivitas. Sore harinya, panggung kembali menyala dengan penampilan Wayang Kulit semalam suntuk, menghadirkan lakon penuh makna dari dalang lokal yang mampu memikat penonton dari berbagai kalangan usia.
Hari Ketiga Larung Sesaji – Puncak yang Sakral dan Meriah
Senin (14/7) menjadi puncak kemeriahan. Ritual Larung Sesaji berlangsung khidmat dan menyentuh hati. Dipimpin oleh Juru Kunci Mbah Sangkrah, sesaji berupa hasil bumi dan simbol-simbol adat dilarung ke laut sebagai persembahan kepada penguasa laut dan bentuk syukur atas keselamatan serta rezeki.
Sejumlah tokoh penting turut hadir dalam prosesi ini, di antaranya Kepala Desa Tambakrejo, Surani, beserta Camat, Danramil, Kapolsek, dan para tokoh masyarakat yang memberi penghormatan atas kearifan lokal yang terus lestari.
Setelahnya, lomba hias kapal mencuri perhatian pengunjung. Kapal-kapal nelayan berubah menjadi karya seni mengapung, penuh warna dan simbol budaya. Kemeriahan berlanjut hingga malam, dengan Campursari dan pembagian hadiah untuk para juara lomba.
Lebih dari Sekadar Tradisi
Festival Petik Laut Tambakrejo bukan hanya perayaan tahunan, tapi juga perwujudan nyata cinta masyarakat terhadap laut, budaya, dan kebersamaan. Ribuan pengunjung membanjiri kawasan pesisir, mendongkrak ekonomi lokal dan membuktikan bahwa budaya adalah kekuatan yang mampu menyatukan.
Ini bukan sekadar hiburan, tapi napas kehidupan kami sebagai nelayan. Laut adalah berkah, dan kami menghormatinya,” ujar Mbah Sangkrah, juru kunci yang memimpin prosesi larung sesaji.
Dengan semangat gotong royong dan kebudayaan yang terus hidup, Festival Petik Laut Tambakrejo 2025 sukses menjadi bukti bahwa tradisi tak lekang oleh zaman.(Selvia)