tensi politik Jombang memanas bocoran dokumen usulan mutasi tersebar di publik

JOMBANG, –Metrosoerya. Enam bulan memimpin, duet Warsubi–Salman yang diharapkan membawa angin segar bagi Kabupaten Jombang justru didera badai kontroversi. Alih-alih menorehkan prestasi, kebijakan yang diambil justru memantik polemik.
Awal kepemimpinan mereka diwarnai langkah kontroversial: pengangkatan Tenaga Ahli yang dinilai tidak relevan dan minim profesionalisme. Keputusan ini memicu protes publik serta keresahan ASN. “Warsa belum menorehkan prestasi gemilang. Programnya belum menyentuh masyarakat,” kritik Beny Hendro Yulianto, SH, pengamat hukum dan kebijakan publik.
Kini, kritik lama belum usai, isu mutasi pejabat datang menghantam. Setelah melewati enam bulan masa jabatan, tepat 20 Agustus, Bupati Warsubi memberi sinyal perombakan besar-besaran terhadap pejabat eselon II, III, dan IV.
Namun, tensi politik memanas setelah bocoran dokumen usulan mutasi tersebar di publik. Data yang belum terkonfirmasi itu mencantumkan nama-nama pejabat strategis, sebagian disebut “orangnya Bu Mundjidah” – mantan bupati sekaligus rival politik yang pernah memimpin Jombang.
Nama-nama itu di antaranya:
Dr. dr. Ma’murotus Sa’diyah, M.Kes – diusulkan menjadi Kepala Dinas PPKB PPPA
dr. Muhammad Vidya Buana, M.H – diusulkan sebagai Sekretaris Dinas Kesehatan
Siti Munawaroh, S.Kep.Ns., MM – diusulkan menjadi Kepala Bidang di Dinas Kesehatan
Dian Kusuma R., S.S.T., M.Si – diusulkan pindah ke Dinas PUPR/Perkim
Sutikno, S.Kep.Ns., M.Kes – diusulkan menjadi Kasubbag Umum Dinas Peternakan
Umaysaroh, S.ST – diusulkan sebagai Kasubbag Tata Usaha
Beredarnya nama-nama ini memicu spekulasi adanya tarik-menarik kepentingan antara kubu lama dan kubu baru. Publik pun menilai, mutasi ini bukan sekadar rotasi jabatan, tetapi panggung pertarungan politik untuk menguasai birokrasi Jombang.
Kepala Dinas PPKB PPPA, dr. Puji Umbaran, MKP, yang disebut dalam bocoran tersebut, langsung membantah keras keterlibatannya.
“Ditanyakan saja pada yang mengusulkan, Mbak,” ujarnya singkat. Saat didesak, ia menegaskan, “Itu fitnah, Mbak.”
Ketua DPC PPP Jombang, Ema Umiyyatul Chusnah, pun memilih irit komentar. Saat dimintai tanggapan soal bocoran data yang menyeret nama Bu Mundjidah, ia hanya menjawab,
“Ngapunten, saya no comment,masyarakat yang bisa menilai sendiri.”
Hingga berita ini diturunkan, Bupati Warsubi belum memberikan pernyataan resmi terkait data tersebut. Publik kini menunggu: benarkah ada manuver politik di balik mutasi? Ataukah ini sekadar rumor yang digoreng untuk menggoyang pemerintahan Warsa?
Satu hal jelas: isu mutasi ini akan terus menjadi sorotan. Sebab, mutasi bukan sekadar soal jabatan, melainkan ujian transparansi, profesionalisme, dan integritas tata kelola pemerintahan yang kini tengah dipertaruhkan di Kabupaten Jombang.
isu mutasi pejabat sudah mengguncang Jombang. Bocoran data usulan rotasi jabatan menyeret nama-nama ‘orang lama’. Publik bertanya-tanya: siapa bermain di balik layar?( pul)