September 9, 2025

Metrosoerya.com

Berani, Tegas & Tajam

Spread the love

Proyek Tambal Sulam di Tanggamus Dikeluhkan Warga, LPKNI Geram: “Tambalnya Kayak Isi Ulang Galon!”

 

Metrosoerya.com.  Tanggamus, — Proyek tambal sulam di ruas Jalan Lintas Barat Kabupaten Tanggamus menuai sorotan tajam dari masyarakat. Pasalnya, proyek yang seharusnya menyelamatkan nyawa justru dianggap asal-asalan dan rawan mencelakakan pengguna jalan. Senin 08/09/2025.

 

Ketua Lembaga Perlindungan Konsumen Nusantara Indonesia (LPKNI) Kabupaten Tanggamus, Yuliar Baro, bahkan melakukan inspeksi mendadak (sidak) langsung ke lapangan.

Keluhan ini bukan angin lalu. Dalam beberapa hari terakhir, aduan membanjiri meja LPKNI, khususnya terkait lubang-lubang yang selalu muncul di titik yang sama, seakan jadi “langganan tetap” di jalan lintas tersebut. Ironisnya, jalan yang menjadi urat nadi penghubung antar daerah itu kini lebih mirip “ladang jebakan Batman” bagi pengendara.

 

Investigasi LPKNI: Tambalan Tipis, Aspal Irit, Alat Pemadat Kurang Gizi

“Sore tadi kami turun langsung ke lokasi. Hasilnya? Tambalan terlihat sangat tipis, penggunaan aspal pun minim, dan alat pemadatnya sepertinya kurang gizi—terlalu ringan untuk pekerjaan seperti ini,tambah lagi tidak adanya rambu rambu pekerjaaan proyek,” ungkap Yuliar geram, Senin (8/9).

Ia menyamakan kualitas tambalan itu dengan isi ulang galon atau elpiji. “Cepat habis, atau cepat rusak. Hari ini ditambal, besoknya bolong lagi. Ini tambal jalan apa isi ulang?” sindirnya dengan nada serius namun tak kehilangan selera humor.

 

Pengendara: “Ngeri Bang Lewat Situ, Apalagi Malam Hari!”

 

Keluhan serupa juga datang dari para pengguna jalan. Salah satu pengendara yang berhasil ditemui di lokasi mengaku harus ekstra hati-hati saat melintas, terutama saat malam atau saat hujan.

“Lubangnya banyak, dan parahnya tidak kelihatan kalau malam. Pernah saya hampir jatuh karena ban depan masuk ke lubang. Untung nggak jadi masuk rumah sakit,” keluhnya sambil menunjukkan titik lubang yang tak jauh dari kantor BPS Pekon Kota Agung—yang menurutnya jadi “lubang tak pernah usai”.

LPKNI: Minta Transparansi, Siap Aksi Damai Bila Tak Digubris

Merespons kondisi ini, Yuliar Baro mendesak pihak terkait—khususnya Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional Provinsi Lampung—untuk segera mengklarifikasi pelaksanaan proyek tersebut. Ia menuntut transparansi terkait petunjuk teknis (juknis) pengerjaan, terutama karena proyek ini menggunakan anggaran negara.

“Kami akan layangkan surat resmi dalam waktu dekat. Jika tak ada tanggapan, kami siap gelar aksi damai bersama masyarakat Tanggamus di kantor Balai Pelaksana Jalan Nasional Provinsi Lampung,” tegasnya

 

Di tengah kekesalan, warga tetap menyimpan harapan: agar ke depan proyek tambal sulam tak sekadar ‘menambal’ anggaran, tapi benar-benar menyelesaikan masalah jalan. “Kami butuh jalan aman, bukan proyek tambal yang bolong lagi seminggu kemudian,” ujar salah satu warga.

 

Catatan Redaksi:

Proyek tambal sulam seharusnya menyambung harapan, bukan menyisakan lubang. Semoga pihak terkait bisa lebih serius dalam membangun infrastruktur yang bukan hanya “jadi”, tapi juga “tahan”. Jangan sampai tambalan jalan berubah jadi ladang kecelakaan.(Red).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!