Woww..!! Ada apa dengan Rutan Kota Agung, Napi kasus 365 ditemukan tewas gantung diri dikamar Strap sel.

Woww..!! Ada apa dengan Rutan Kota Agung, Napi kasus 365 ditemukan tewas gantung diri dikamar Strap sel.
Metrosoerya.com. Tanggamus — Naas nasib TM (40) seorang Napi kasus 365 asal Desa/Pekon Rantau tijang Kecamatan pugung, Kabupaten Tanggamus. Dia ditemukan tewas gantung diri pada Kamis, (04/09/2025).
Berdasarkan informasi, korban ditemukan dalam keadaan tak bernyawa dengan badan terbujur kaku, pada pukul kurang lebih 02.00, kamis malam, diruangan Strap sel Rutan kotaaagung.
“Dia (TM) meninggal dalam ruangan Strap sel, kalo meninggalnya memang betul gantung diri menggunakan handuk, beliau diasingkan dikamar tersebut lebih kurang 15 hari, entah masalah nya apa sehingga beliau diasingkan, yang jelas dia ada masalah dalam rutan,” Ungkap sumber yang namanya minta dirahasiakan.
Ditambahkan olehnya, Sebelum korban TM mengalami peristiwa tersebut, sekira dua pekan sebelum kejadian, datang sejumlah orang berbadan tegap, lalu rombongan tersebut memerintahkan pegawai rutan untuk memanggil saudara TM dari sel nya, tak lama setelah itu, korban dikabarkan menjalani kurungan isolasi.
“Kejadian meninggalnya pada malam kamis 03/09, TM sudah menjalani sekira kurang lebih 15 hari dirungan isolasi tersebut, info nya dia ada masalah diluar rutan, lalu masalah tersebut terendus sehingga mengharuskan beliau ditahan dalam ruangan Strap sel itu,” Tambah sumber pada awak media.
Sementara itu, menurut keterangan dari tetangga korban, mengatakan bahwa dirinya mendengar informasi kematian TM, dan dia mendapti ada dua kabar yang berbeda.
“Saya juga mendengar bahwa TM meninggal karena bunuh diri, tapi ada juga yang mengatakan bahwa dia meninggal karena Sakit, jadi sebenarnya apa penyebab kematiannya? saya juga jadi tanda tanya, yang jelas mayat korban dipulangkan ke rumahnya dipekon Penantian bang, bukan di Pekon Rantau tijang.” Ucap Sumber.
Atas peristiwa naas yang merengut nyawa tersebut, pihak Rutan kelas 2B Kota agung belum memberikan keterangan resmi, saat hendak dikonfirmasi oleh awak media, pihaknya justru terkesan menghindar.
Sempat mencoba menelpon salah satu pegawai Rutan, namun rekan media diarahkan langsung menemui Kepala Pengamanan Rutan (KPR), selanjutnya, awak media mendatangi Lokasi guna mendapatkan jawaban langsung dari KPR, akan tetapi usaha media belum berhasil mendapat informasi, dikarenakan suasana Rutan masih padat dengan Pemeriksaan.
Insiden ini memicu perhatian Publik, terkait minimnya pengawasan didalam rutan setempat, dimana publik menilai bahwa ada indikasi kelalaian yang dilakukan oleh oknum pegawai rutan, sehingga peristiwa tersebut bisa terjadi.
“Yang jelas ada dugaan kelalaian yang dilakukan dalam masalah ini, bagaimana mungkin napi yang ditahan dan diawasi 24 jam bisa melakukan peristiwa gantung diri, terlebih beliau dikurung sendirian, tentu akan lebih enak mengawasinya, berarti tidak ada penjagaan sampai hal itu tidak diketahui ” Ucap netijen (Tim).