Diduga Pesanan! Kategori Baru CNN Award 2025 Picu Dugaan Penghargaan Berbayar untuk Kubu Moerdjoko
Jakarta | Metrosoerya.com.— Publik kembali dikejutkan oleh munculnya kategori penghargaan baru dalam ajang CNN Awards 2025, yang secara mencurigakan diberikan kepada kubu Moerdjoko dari Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT). Penghargaan dengan tajuk “Excellent in Cultural Leadership and Community Empowerment” itu kini menuai sorotan tajam, lantaran kategori tersebut tidak pernah ada dalam gelaran CNN Awards tahun sebelumnya (2024).
Fakta ini menimbulkan dugaan kuat bahwa penghargaan tersebut merupakan kategori “pesanan”, bahkan tidak menutup kemungkinan berbayar, yang sengaja dibuat untuk membangun citra dan legitimasi palsu bagi kubu yang sudah kehilangan dasar hukum.
Sebagaimana diketahui, Surat Keputusan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor AHU-06.AH.01.43 Tahun 2025 telah menegaskan bahwa satu-satunya kepengurusan PSHT yang sah di mata hukum adalah di bawah pimpinan Dr. Ir. Muhammad Taufiq, S.H., M.Sc.. SK tersebut sekaligus membatalkan legalitas lama bernomor AHU-0001626.AH.01.07.TAHUN 2022, yang diklaim oleh kubu Moerdjoko.
Dengan adanya keputusan hukum yang jelas, langkah kubu Moerdjoko tampil menerima penghargaan seolah masih sah sebagai Ketua Umum PSHT dianggap sebagai bentuk manipulasi publik dan propaganda terselubung.
Lebih ironis lagi, CNN Indonesia sebagai lembaga media besar dinilai lalai dalam melakukan verifikasi hukum terhadap penerima penghargaan, sehingga menimbulkan kesan bahwa ajang penghargaan bergengsi itu bisa “dibeli” oleh pihak tertentu demi kepentingan pencitraan.
“Kalau kategori itu baru muncul tahun ini dan langsung diberikan ke kubu yang tidak sah, publik wajar curiga. Ini bukan lagi soal prestasi, tapi transaksi,” ujar salah satu pengamat komunikasi publik yang menyoroti kontroversi tersebut.
Kini, pertanyaan besar menggantung di ruang publik:
Apakah CNN Indonesia benar-benar objektif dalam memberikan penghargaan, ataukah gelaran itu telah berubah menjadi panggung pencitraan bagi kelompok yang sedang kehilangan legitimasi hukum? @Ardy
