Kholila Travel Terlantarkan Anggota Rombongan Kunker Insan Pers Kabupaten Sidoarjo
Sidoarjo – Metrosoerya.com
Warning untuk Diskominfo Kabupaten Sidoarjo dalam memilih rekanan kerja biro perjalanan (travel) supaya lebih selektif dan kompeten dalam melaksanakan tugasnya jangan sampai merugikan.
Kholila Travel yang menjadi rekanan kerja perjalanan Kunker tersebut diduga sengaja menelantarkan anggota rombongan
Kunjungan Kerja (Kunker) Insan Pers Kabupaten Sidoarjo Tahun 2025 ke Jogyakarta pada tanggal 5-7 Nopember 2025.
Peristiwa tersebut dialami oleh empat orang dari rombongan bus peserta Kunker. Diduga ada unsur kesengajaan yang dilakukan oleh travel pasalnya, anggota rombongan belum lengkap tatapi bus tetap nekad berangkat menuju ke tujuan berikutnya, kecewa dan emosi dirasakan oleh korban yang diterlantarkan.
Ke empat korban yang diterlantarkan adalah Yunus,Suparman, Hadi Suciptodan dan Siska yang tergabung pada kelompok bus 2, dimana setiap bus ada seorang leader untuk mengondisikan peserta rombongan sudah lengkap atau tidak untuk melanjutkan perjalanan selanjutnya.
Beralasan parkirnya sempit dan ditinggal rombongan bus lain, leader berani untuk berangkatkan bus meskipun rombongan dalam bus tidak lengkap masih kurang empat orang.
“Saya sangat kecewa banget kepada Kholila Travel yang tetap berangkat padahal rombongan belum lengkap”, ucap Suparman kecewa, Sabtu (8/11/2025).
Ia menanmbahkan bahwa, tindakan seperti itu tidak sepatutnya dilakukan karena jelas merugikan apalahi karena alasan parkir dan ditinggal bus lain. “itu alasan irasional, untung tidak terjadi apa-apa kalau terjadi tambah gak karu-karuan,” tambahnya.
Korban mencari tahu keberadaan posisi bus dimaksud, informasi diperoleh dari anggota rombongan melalui WhatsApp bus berada di wisata oleh-oleh Bandara Jaya yang jaraknya belasan kilometer dari titik turun bus depan hotel Santika (Kali Code)
Titik bus berada, korban tidak tahu dan menanyakan kepada orang (warga) sekitar dan tidak mengetahuinya wisata oleh-oleh tersebut. Korban menunggu beberapa jam, kemudian korban minta bantuan kepada gojek untuk alamat tersebut, dan akhirnya mereka harus menggunakan jasa taxi online dan gojek untuk menyusul ke tempat tujuan selanjutnya.
Siswanto yang ikut Kunker tersebut dan sekretaris salah satu organisasi wartawan Sidoarjo juga menyesalkan pihak travel yang telah menelentarakan.
“Mereka adalah anggota kami kalau mereka susah kami juga ikut susah. Semua jasa travel itu ada namanya leader, dimana bertanggung jawab pada jumlah anggota yang ada pada rombongan. Kalau leader punya alasan parkir susah dan sudah dikasih waktu nunggu itu bukan solusi. Apalagi sampai harus nyusul ke tujuan selanjutnya naik kendaraan lain, itu travelnya sudah salah,” ungkapnya.
Dengan kejadian itu diharapkan Diskominfo Sidoarjo bila menggaet rekenan kerja (travel) hendaknya yang professional jangan sampai terulang lagi. (tim).
