Diduga SPBU Kereng Pangi Mengutamakan Mobil Pelangsir jenis Pertalite Dari pada Mobil Umum
Metrosoerya.co.id,-Kabupaten Katingan.warga Katingan keluhan kembali memuncak setelah antrean panjang yang dipenuhi mobil para pelangsir BBM bersubsidi terjadi berulang kali di sejumlah SPBU di wilayah desa Hampalit/kereng pangi kecamatan katingan hilir kabupaten katingan.selasa 9/12/2025
Sejumlah warga menuding kondisi ini bukan sekadar persoalan tingginya kebutuhan harian, melainkan diduga kuat karena praktik pelangsiran yang masih marak dan seolah-olah “tak tersentuh oleh aparat penegak hukum (APH) untuk penertiban SPBU nakal
Dalam pantauan lapangan dan keluhan warga, antrean kendaraan kerap mengular sejak pagi hari antrean yang begitu panjang sehingga mobil umum harus ikut mengantri di belakang mobil para pelangsir BBM subsidi jenis Pertalite
Warga menduga kuat adanya praktik pembelian menggunakan jerigen oleh para pelangsir, begitu jelas mobil pelangsir banyak menumpuk teng jerigen 35 liter didalam mobil sehingga kuota BBM bersubsidi tidak sepenuhnya mengalir kepada masyarakat yang berhak.
Salah satu warga katingan inisial MD Keluhkan SPBU kereng pangi,dia menjelaskan saat saya mau mengisikan minyak BBM jenis pertalite setibanya di SPBU kereng pangi langsung mengikuti sesuai jalur mobil didepan saya,selang beberapa menit tiba-tiba datang seorang bapak setengah tua menghampiri saya dan menyuruh antrian di seberang jalan aspal,saya tengok kebelakang banyak sekali mobil pelangsir menunggu
Padahal saya saat itu sedang mengantar istri saya mau berobat kerumah sakit kasongan dan saya jelaskan kepada bapak tersebut sedang mau mengantarkan istri sakit, namun bapak itu tidak perduli apa yang saya katakan,dia tetap ngeyel menyuruh parkir dibelakang mobil pelangsir lain sesuai antrian katanya
Kesal disuruh antrean paling belakang lalu saya buat video saya teguk didalam mobil didepan saya banyak teng jerigen 35 liter dan tengki yang sudah dimodifikasi,,
Masalah ini semakin menguat setelah saya menemukan aktivitas mencurigakan di SPBU kereng pangi KM 15/16 Dalam pantauan pada hari Selasa 9 Desember 2025 sekitar 11,30 kejadian, terlihat petugas SPBU tengah mengisi puluhan mobil pelangsir
Saat saya menegur, petugas justru memberikan jawaban mencengangkan.
“saya katakan bapak harus ikuti jalur paling belakang, ungkapnya,,padahal Saya sudah berada didepan pompa pengisian BBM saya bukan pelangsir saya umum namun petugas tersebut tetap menyuruh saya antrian paling belakang
Pengisian jerigen untuk pelangsir bukan hanya menyalahi aturan distribusi BBM bersubsidi, tetapi juga mengakibatkan stok Pertalite cepat habis, membuat masyarakat biasa tidak kebagian.
Tak jarang warga yang datang untuk mengisi BBM malah mendapati dispenser sudah ditutup lebih awal.
Mereka menganggap stok BBM “dijarah” oleh pelangsir yang diduga bekerja sama dengan oknum tertentu. Meski gangguan pasokan dari Pertamina bisa saja terjadi, warga menilai kehabisan BBM yang berulang cepat habis sangat janggal.
“Kalau pasokan terganggu, pasti merata di semua SPBU. Tapi yang ini cepat sekali habisnya, sangat tidak wajar,” kata warga lainnya.
Praktik pelangsiran bukanlah fenomena baru di katingan. Meski beberapa kali aparat melakukan razia, aktivitas ini seperti kembali hidup dari waktu ke waktu. Warga menilai masalah ini hanya selesai sesaat dan segera muncul kembali.
Warga berharap situasi ini tidak lagi dianggap sepele. Dugaan penyalahgunaan distribusi BBM bersubsidi harus menjadi target operasi serius oleh aparat penegak hukum, mengingat dampaknya sangat besar bagi masyarakat yang benar-benar membutuhkan BBM untuk bekerja, berdagang, dan beraktivitas.lain nya
Intinya, praktik pelangsiran yang kembali mencuat di SPBU menunjukkan bahwa ada masalah struktural yang harus segera ditangani. Selama celah pengawasan masih terbuka, masyarakat kecil akan terus menjadi korban antrean panjang, kelangkaan BBM, dan harga kebutuhan yang merangkak,,(@dhea/MH/Ktg)
