H. Usman, M.Kes: Pertahankan Local Wisdom

Sidoarjo – Metrosorya.com
Ketua DPRD Kabupaten Sidoarjo H. Usman, M.Kes sekaligus bakal calon (Balon) Bupati Sidoarjo pada kontestasi Pilkada Sidoarjo tahun 2024 hadir di tengah-tengah penggiat seni dan budaya Sidoarjo yang tergabung dalam “Persatuan Budayawan Jagad Suwung Nusantara”.
Para penggiat seni dan budaya tersebut menggelar acara atraksi kesenian Kuda Lumping dan Adu Banteng yang bertajuk “Sambung Paseduluran Jagad Nuswantoro” bertempat di lapangan Museum Mpu Tantular Sidoarjo. Minggu (26/5/2024).
Selain atraksi juga diadakan kegiatan bhakti sosial yakni berupa pengobatan gratis.
Selain Abah Usman, sapaan akrab Ketua DPRD Sidoarjo juga dihadiri
para pegiat seni dan budaya Sidoarjo maupun Pengurus Persatuan Budayawan Jagad Suwung Nusantara dan juga masyarakat Sidoarjo.
Di kesempatan itu, para penggiat seni dan budaya menyampaikan segala aspirasi dan pengharapannya kepada Abah Usman terkait dalam pengembangan kesenian dan kebudayaan Sidoarjo ke depannya.
Hal itu disampaikan oleh Ribut Wijoto, Ketua Dewan Kesenian Sidoarjo (Dekesda). Ia mengatakan, sebagai wadah penggiat seni dan budaya Sidoarjo, tentunya tidak boleh menunjukkan sikap memihak kepada salah satu calon Pilkada 2024.
“Abah Usman, sebagai ketua dewan yang juga akan maju ke Pilkada 2024. Sehingga pada momen ini kami menyampaikan harapan-harapan kepada beliau soal pentingnya pengembangan kesenian dan kebudayaan di Sidoarjo ke depan lebih optimal,” ucap Ribut.
Lanjut Ribut, pemimpin Sidoarjo ke depan harus mempunyai komitmen kuat untuk mengembangkan seni dan budaya. Apalagi Sidoarjo memiliki kesenian dan kebudayaan yang bernilai tinggi. Banyak situs sejarah yang terdapat di Sidoarjo seperti Candi Pari, Candi Sumur, Candi Dermo maupun candi-candi lainnya juga terdapat prasasti Kamlagian di Krian.
Sidoarjo mempunyai sejarah panjang yang pernah mencapai keemasannya seperti kerajaan Jenggolo, Kahuripan dan Airlangga. Sebagian juga menjadi wilayah kerajaan Majapahit. “Nah dengan nilai-nilai sejarah dengan segala kejayaan ini tentunya bisa menjadi modal untuk kemajuan Sidoarjo ke depannya,” tandasnya.
Untuk itu, pihaknya berharap nilai-nilai kesenian dan budaya yang tersirat maupun tersurat dalam situs-situs sejarah itu mendapat perhatian besar dari Pemkab Sidoarjo ke depannya. “Tidak hanya melestarikan nilai-nilainya, juga dapat dikembangkan sebagai edukasi, wisata serta menjadi landasan dalam pengembangan kesenian dan budaya masyarakat Sidoarjo lebih baik lagi ke depannya,” harapnya.
Dalam pengembangan seni dan buadaya sepatutnya didukung prasana yang memadai. Misalnya adanya gedung kesenian yang memadai dan standar . “Gedung kesenian memang sudah ada tapi kurang memadai. Ke depan mungkin perlu direnovasi atau dibangun baru,” ujar Ribut.
Untuk mewujudkan itu, dibutuhkan komitmen kuat pemimpin Sidoarjo ke depannya. “Pengembangan seni dan budaya Sidoarjo harus dilakukan lebih optimal dengan didukung regulasi. Selama ini Abah Usman, sebagai ketua DPRD Sidoarjo dapat memahaminya, sehingga menjadi harapan kami bisa mewujudkannya,” katanya.
Di kesempatan itu, Abah Usman meminta maaf jika selama ini perhatian Pemkab Sidoarjo masih kurang maksimal terhadap pengembangan seni dan budaya, terutama bernilai kearifan lokal (local wisdom). “Saya berjanji kedepannya pastinya akan memperjuangkan, karena berkat kontribusi budayawan dan pelaku seni sehingga Sidoarjo bisa dikenal masyarakat luas,” janjinya.
Abah Usman berharap, para pegiat seni dan budaya terus menggali nilai-nilai dan potensi kesenian dan kebudayaan Sidoarjo sebagai langkah melestarikan sekaligus memperkenalkan ke khalayak luas.
“Sangat penting bagi kita untuk terus mengggali nilai-nilai dan potensi kebudayaan untuk terus diperkenalkan sekaligis dipertahankan agar tidak hilang tergerus jaman,” ujarnya.
Lanjut Abah Usman, kegiatan seperti ini agar sering dilakukan, mengingat betapa pentingnya budaya kearifan lokal. “Apalagi negara kita kaya dengan budaya dan salah satunya Kabupaten Sidoarjo yang kita cintai ini,” tuturnya.
Sementara itu, Sapto Jumadi sebagai Ketua Panitia Penyelenggara mengatakan bahwa, acara ini digelar sebagai bagian dari membangun silahturahmi sesama pelaku seni dan budayawan.
“Kegiatan ini berjuan membangun silaturahmi dengan baik antar pelaku seni dan budaya, sekaligus mengenalkan paguyuban Jagad Nuswantoro ini agar ke depan bisa memberikan kontribusi yang positif,” katanya. (yun)