Pernyataan Ka Disdik Sangat Frontal, menuai Kecaman Dari L KPK Mawil Sampang
SAMPANG || Metrosowrya. – Pernyataan Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Sampang Edi Subinto yang terkesan frontal bakal menuai gejolak di SDN Madulang 2, Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang, Madura, Provinsi Jawa Timur.
Diketahui, pernyataan Edi Subinto yang dilansir dari salah satu media online. Ia menyampaikan di saat muncul permasalahan dibawah seperti halnya di SDN Madulang 2, kami langsung mengambil langkah dengan menemui beberapa pihak terkait untuk mencari win win solution.
“Kami sampaikan agar mengajukan tuntutannya melalui Pengadilan Negri, jika nantinya perkaranya dimenangkan maka kami akan lakukan pembebasan lahan atau ganti rugi, tanpa keterangan resmi dari Pengadilan terkait kepemilikan tanah tersebut tentunya kami tidak bisa melakukan langkah ganti rugi,” tuturnya.
Ia juga mengungkapkan jika yang disengketakan adalah lahan halaman sekolah, sehingga permasalahan tersebut tidak akan mengganggu proses belajar mengajar, mengingat di sekolah SDN Madulang 2 siswanya juga lumayan banyak.
“Itu yang saat ini dipermasalahkan adalah halaman sekolahnya, dan kami tetap akan berusaha menyelesaikannya secara hukum, meskipun jika kita tarik ke belakang, Pemerintah dahulu melalui program Inpres tidak mungkin membangun ruang kelas tanpa adanya perjanjian ataupun oret-oretan,” pungkasnya.
Atas pernyataan Edi Subinto tersebut, Ketua L KPK Mawil Sampang H. Suja’i sangat geram. Ia mengatakan bahwa Kadisdik diminta harus bertanggung jawab atas pernyataan nya di salah satu media online yang sudah diterbitkan hari kamis, yang sebenarnya di SDN Madulang 2 itu bukan masalah sengketa lahan tetapi itu dampak dari Sangketa tanah Murid yang jadi korban sangat terganggu dengan adanya permasalahan.
“Kami L KPK siap ikut turun ke lapangan untuk melakukan monitoring bersama-sama. Kadisdik jangan lontarkan pernyataan yang frontal dan kontroversi sehingga membuat geram Para wali murid SDN Madulang 2 dan juga Orang yang mengaku ahli waris /lahan tersebut jangan memancing emosi yang mengaku ahli waris malah dampaknya murid yang terganggu dalam belajar,” katanya dengan geram.
“Jadi yang harus di pikirkan mencari solusi terkait permasalahan sengketa lahan ini. Langkah/upaya apa akan diambil yang tidak merugikan kedua belah pihak, jangan diam saja turun langsung dan saksikan ke lokasi jangan memberi statement yang seakan-akan tidak ada dampak apa-apa,” sambung Suja’i.
Selain itu Ia menjelaskan kondisi di SDN Madulang 2 sungguh sangat memperihatinkan dan mengganggu aktivitas belajar-mengajar karena satu ruangan menjadi dua kelas, apalagi di luarnya ada ayam, kambing sapi dan sangat bau sekali.
Suja’i meminta kepada Bupati Sampang agar persoalan ini harus ada tindakan tegas kerena menyangkut anak didik dan penerus bangsa, jangan sampai terkesan Sampang Hebat Bermartabat bagus di luarnya saja. @ Red