Panitia Tidak Netral : Penetapan Calon PAW Desa Galis Ricuh dan Tidak Kondusif

Bangkalan||Metrosoerya.com.-– Kisruh penetapan calon kepala desa Perganti Antar Waktu (PAW) Desa Galis, Kecamatan Galis, Kabupaten Bangkalan berlangsung ricuh.
Kericuhan tersebut disebabkan oleh ketidaknetralan panitia yang menggugurkan salah satu bakal calon PAW. Yusli Aminullah sebagai salah satu bakal calon yang di gugurkan melakukan klarifikasi kepada panitia terhadap keputusan yg di anggap tidak masuk akal tersebut, pada saat melakukan klarifikasi masa pendukung dari bakal calon yg lain tidak menggubris bahkan menertawakan statmen dari Yusli Aminullah sehingga ibu dari saudara Aminullah ini melakukan protes kepada panitia.
Setelah terjadinya protes ada penyerangan dari salah satu pihak bakal calon yang lainya, sehingga memicu adanya kericuhan tak terkendalikan di lapangan.
“Kronologi awalnya saya mengklarifikasi kepada panitia, kenapa saya digugurkan, namun malah di tertawakan oleh masa pendukung lain nya Sehingga, orang tua saya protes ,” ungkap Yusli Aminullah salah satu calon PAW Desa Galis yang digugurkan oleh panitia, Rabu (12/02/2025) siang.
Lebih lanjut, Aminullah menuturkan, ditengah-tengah orang tuanya protes tiba-tiba diserang oleh pihak lawan kubu sebelah, sehingga memancing para pendukung ikut emosi.
“Adik saya melihat orang tuanya diserang menjadi terkejut dan berdiri untuk melerai dan melindungi orang tua saya. Sehingga, penetapan tersebut sangat tidak kondusif, karena ketidaknetralan panitia yang menyebabkan saya gugur, dengan alasan yang tidak pasti,” kata Aminullah menjelaskan pada media ini.
“Dari pihak lawan seakan-akan menyepelekan dan juga tertawa, sehingga Ibu saya terpancing emosi sampai mengebrak sound sistem di sebelah nya, kemudian di serang dan di kroyok sekitar ada 4 orang oleh pihak kubuh lawan, terpaksa Ibu saya membela diri dan melakukan perlawanan ” pungkasnya.
“Mustofa selaku bakal calon yang di gugurkan berharap pemerintah Kabupaten Bangkalan, harus membekukan sementara untuk kegiatan PAW pilkades Desa Galis, karena di khawatirkan dengan adanya insiden tersebut kondisi Desa Galis tidak kondusif, saya berharap tahapan kegiatan PAW ini di mulai dari awal lagi dan struktur kepanitiaan di bentuk baru sehingga kekondusifan kegiatan ini terjaga,”Ujarnya”.
Diberitakan sebelumnya, indikasi kecurangan panitia menggugurkan salah satu bakal calon PAW atas nama Yusli Aminullah perihal administrasi yakni surat kesehatan.
“Karena tidak adanya kabar dan perkembangan dari panitia, atas dasar informasi yang kami terima dari masyarakat bahwa saya gugur secara administrasi atau sepihak,” ungkap Yusli Aminullah.
Kemudian, Aminullah menjelaskan, sebelumnya pada tanggal 08 sampai 31 Januari 2025 ada tujuh orang panitia yang melakukan pemilihan bakal calon PAW kepala desa.
“Dalam proses pemilihan tersebut, ada lima orang bakal calon Kades telah mendaftarkan diri untuk mengikuti pemilihan,” jelasnya pada media ini.
Namun, pada saat mau maju mendaftarkan bakal calon PAW kepala desa, Aminullah tidak terverifikasi karena surat kesehatan tersebut terbitan dari Malang.
Sedangkan, panitia meminta terbitan dari Bangkalan dan pada saat pendaftaran sudah ditutup. Akan tetapi, malam-malam ketua panitia dan juga wakilnya datang ke rumah dirinya untuk segera secepatnya mengurus surat kesehatan dari Bangkalan.
“Karena ada arahan dan di suruh segera mengurus surat kesehatan, saya pada hari Senin (03/02/2025) mengurus surat kesehatan di Bangkalan. Kenapa setelah jadi pada tanggal 5 Februari 2025 sama panitia ditolak dengan alasan diverifikasi tidak bisa untuk memperbaiki data. Sedangkan, panitia sendiri melakukan verifikasi data, kenapa saya tidak bisa padahal pendaftaran sudah ditutup,” kata Aminullah.
“Panitia tidak netral atau konsisten dugaan adanya permainan antara panita Pilkades dengan oknum tertentu terkait proses seleksi para bakal calon pihak,” imbuhnya.
Penulis : Redaksi