Ini Penjelasan Ketua DPRD Sidoarjo Terkait PAK APBD Tahun 2025

Sidoarjo – Metrosoerya.com.- Sebanyak 30 anggota Dewan DPRD Kabupaten Sidoarjo, Organisasi Pemerintahan Daerah (OPD) dan institusi TNI-Polri mengikuti Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Sidoarjo Rapat ke 1 masa persidangan ke 3 tahun 2025. Kamis (31/7/2025)
Bertempat di ruang Paripurna DPRD Sidoarjo. Agenda kegiatan tersebut adalah penyampaian nota penjelasan Bupati Sidoarjo terhadap Raperda (Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten Sidoarjo) tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Tahun Anggaran 2025 (PAK). Di kesempatan itu nota penjelasan dibacakan langsung Bupati Sidoarjo H. Subandi, S.H, M.Kn.
Setelah sidang usai, ditemui di ruang kerja Ketua DPRD Kabupaten Sidoarjo, Abdillah Nasih mengatakan bahwa, ada beberapa perubahan peningkatan pendapatan, tapi tidak signifikan yang nantinya dibahas di awal bersama-sama dengan komisi, setelah itu dengan Badan Anggaran (Banggar)
“Alhamdulillah hari ini nota masuk perubahan tahun 2025 itu bisa kita paripurnakan, bahkan dibacakan sendiri oleh Bupati. Ini menunjukkan bahwa komitmen sama-sama antara eksekutif dan legislatif, bahwa PAK (Perubahan Anggaran Keuangan) atau perubahan APBD di tahun 2025, insyaallah kita optimis untuk tercapai,” kata Abdillah Nasih.
Menurutnya, PAK sangat penting dan krusial untuk dilakukan karena masih ada sektor-sektor mana saja yang perlu penambahan belanja.
“Misalnya, jalan rusak kalau kemarin masih belum bisa maksimal, ya kita maksimalkan di PAK ini. Kemudian juga beberapa kebutuhan-kebutuhan SDM, juga rehap-rehap sekolah, mengatasi banjir, juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengurangi angka kemiskinan,” jelasnya.
Untuk target tahun 2026 Pemkab Sidoarjo harus meningkatkan pendapatan daerah karena masih banyak peluang untuk mencapainya. “Misalkan mengurangi belanja-belanja yang tidak penting, atau mencari sumber-sumber pendapatan yang lain,” kata Cak Nasih yang juga Ketua DPC. PKB Sidoarjo.
Lanjutnya, biasanya di pembahasan itu, OPD (eksekutif) menggunakan parameter (target) minimalis, karena kekhawatiran mungkin tidak tercapai.
Untuk tahun 2025 program-program sudah terlampui, di tahun 2026 pendapatan harus lebih besar.
Cak Nasih optimis jika pendapatan bisa dicapai karena banyak cara untuk mendapatkannya. “Seperti pajak, pajak resto, parkir dan masih banyak potensi yang bisa dimaksimalkan untuk mendapatkan pendapatan,” terangnya.
Untuk itu, komisi dan Banggar bersama OPD-nya mitra masing-masing bersamaan-sama akan diskusi pembahasan terkait target-target, tidak hanya masalah pendapatan.
“Misalkan target untuk menurunkan angka kemiskinan. Kalau sekiranya target itu sangat minimalis, padahal bisa di-up dengan banyak program, banyak penganggaran. Kenapa tidak? ya harus kita naikkan nanti. Untuk tahun 2026,” Pungkasnya. (yun)