Agustus 22, 2025

Metrosoerya.com

Berani, Tegas & Tajam

Asta Cita program visioner bukan hanya sebatas jargon, jangan biarkan rakyat menilai ini cuma sandiwara

Spread the love

JOMBANG, metrosoerya – Janji perubahan yang dulu digaungkan dalam kampanye kini mulai dipertanyakan. Pemerintahan Kabupaten Jombang dinilai gagal mengimplementasikan Asta Cita, program unggulan yang semula dijanjikan akan membawa tata kelola pemerintahan lebih profesional dan akuntabel.

Asta Cita bukan sekadar jargon. Di dalamnya tercantum komitmen besar, seperti penerapan Merit System dan prinsip the right man in the right job. Namun, realitas di lapangan menunjukkan hal yang berbeda. Kritik pun bermunculan, menyebut janji tersebut kini tinggal cerita indah tanpa bukti.

“Dulu mereka bicara soal reformasi birokrasi, soal profesionalisme, soal merit system. Nyatanya apa? Janji manis tinggal omong kosong. Kalau terus seperti ini, Asta Cita akan mati sebelum berjalan!” tegas Beny Hendro Yulianto, pengamat kebijakan publik, Selasa (19/8/2025).

Kekecewaan Publik Mencuat

Masyarakat yang dulunya menaruh harapan besar—bahkan memberikan dukungan suara mayoritas—kini mulai bersuara lantang. Mereka menilai Pemkab Jombang belum mampu menjaga komitmen yang pernah diucapkan di hadapan publik.

“Asta Cita itu program bagus, visioner. Tapi tanpa keberanian menempatkan orang yang tepat di posisi yang tepat, maka semua hanya janji di atas kertas. Jika OPD diisi karena faktor kedekatan, bukan kapabilitas, jangan harap visi-misi itu berjalan!” sindir Beny.

Kunci Ada di OPD, Bukan Politik Balas Budi

Para pengamat pemerintahan juga menegaskan, keberhasilan Asta Cita sangat bergantung pada Organisasi Perangkat Daerah (OPD). OPD harus mampu menerjemahkan visi besar kepala daerah menjadi langkah nyata. Namun, hal itu sulit tercapai bila pemilihan pejabat hanya berdasarkan loyalitas politik.

“Birokrasi harus transparan dan akuntabel dalam pengelolaan sumber daya dan pelaksanaan kebijakan. Ingat, jangan ada niatan sedikitpun untuk main-main dengan birokrasi. Ini bukan soal bagi-bagi jabatan. Kalau mau profesional, jalankan merit system! Kalau tidak, rakyat akan menilai pemerintahan ini cuma sandiwara,” kata Beny dengan nada tegas.

Kini sorotan publik semakin tajam. Pertanyaannya: beranikah Pemkab Jombang membuktikan komitmen reformasi birokrasi, atau membiarkan Asta Cita menjadi simbol kegagalan? (Pul)º

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!