Oktober 14, 2025

Metrosoerya.com

Berani, Tegas & Tajam

Astacita Jombang hanya seremoni dan ramai di spanduk,sebatas jargon politik tanpa arah yang jela

Spread the love

JOMBANG metrosoerya – Kritik pedas kembali menyeruak terkait implementasi Asta Cita, prioritas pembangunan Kabupaten Jombang yang kerap didengungkan pemerintah daerah.

Anang Hartoyo SH MH praktisi hukum yang juga pengamat kebijakan menilai, tanpa sinkronisasi dengan prioritas nasional (pronas), Asta Cita berisiko besar hanya menjadi jargon politik tanpa arah, bahkan bisa menjadi bom waktu yang memporakporandakan RPJMD lima tahun ke depan.

“Pertanyaannya jelas: sampai sejauh mana keselarasan dan keterhubungan Asta Cita dengan prioritas nasional? Kalau hanya ramai di spanduk dan seremoni, tapi tidak ada strategi terukur, maka jangan salahkan rakyat kalau nanti kecewa. Sunyi soal Asta Cita dan riuh program KDMP maupun SPPG bisa meledak sewaktu-waktu, menghantam kredibilitas pemerintah daerah,” sindir anang

Ia menekankan, pemerintah harus berhenti bermain di level retorika. Diperlukan skema pembangunan yang “bener dan pinter”, bukan sekadar tambal sulam. Menurutnya, Asta Cita dan pronas harus benar-benar bergandengan tangan, bukan saling berjalan sendiri.

“Kalau tidak segera diselaraskan, pembangunan di Jombang bisa kehilangan arah. Alih-alih menyejahterakan masyarakat, malah menciptakan jebakan masalah baru,” tegasnya.

Salah satu jalan keluar yang perlu di perhatikan adalah gagasan, “Satu Wirausaha Satu Dusun” dengan model kemitraan bapak asuh. Skema ini diyakini mampu melahirkan ekosistem wirausaha yang sehat dan berdaya saing. “Setiap dusun punya wirausaha, dan ada pihak yang menjadi bapak asuh. Itu bukan sekadar program, tapi strategi mencetak kemandirian ekonomi dari akar rumput,” ucap anang

Menurut anang, jika konsep tersebut dijalankan serius, Jombang akan memiliki pondasi ekonomi yang kokoh, sekaligus menyatu dengan arah kebijakan nasional. “Jangan menunggu bom waktu itu meledak. Saatnya berani mengambil langkah radikal dan berpihak penuh pada rakyat. Kalau tidak, Asta Cita hanya akan jadi mimpi kosong,” pungkasnya. (Pul)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!