Oktober 14, 2025

Metrosoerya.com

Berani, Tegas & Tajam

DPC Dan Fraksi PKB Sidoarjo Beri Teguran Bupati Sidoarjo Terkait Izin IMB. Al Ghoziny 

Spread the love
Sidoarjo – Metrosoerya.com
       Musibah ambruknya bangunan musholla Al Ghoziny Buduran Sidoarjo mengundang banyak pihak prihatin dan empati kepada korban, diantaranya DPC. dan Fraksi PKB Sidoarjo. Hal itu disampaikan oleh Ketua DPC. PKB Sidoarjo Abdillah Nasih dalam keterangan pers. Kamis (2/9/2025)
       Cak Nasih panggilan akrab, dalam keterangannya, Fraksi PKB memberikan bantuan maksimal kepada korban mulai membuka posko, donasi dan kordinasi komunikasi dengan stakeholder terus dilakukan.
       “Tadi siang ini kita berkunjung ke RSUD. Martapura untuk melihat secara langsung anak-anak, adik-adik kita yang mengalami korban terutama yang tadi malam baru keangkat, ya alhamdulillah secara umum sehat semuanya walaupun ada satu yang harus diamputasi,” ungkapnya Nasih yang juga Ketua DPRD. Sidoarjo.
       Partai berlambang bumi dan sembilan bintang itu bersama-sama dengan masyarakat untuk terus berempati. Pihaknya akan mendorong DPRD untuk ada beasiswa full bagi anak-anak yang duduk di SMP.
       Sambungnya, Basnas harus turun segera untuk minimal membantu beberapa alat-alat terapi bagi korban, begitu juga dengan keluarganya.
       “Monggo nanti kita berkomunikasi dengan dinas terkait, yang penting pemerintah harus hadir di tengah-tengah musibah yang dialami oleh warga ini. Kami menyoroti hasil komunikasi dengan Pemkab. Sidoarjo dan memberikan teguran (protes) kepada Bupati Sidoarjo karena masih menanyakan masalah izin,” tegas Cak Nasih.
       Lanjutnya, karena pondok-pondok pesantren jauh berdiri sebelum dirinya lahir. Mereka mencetak kader-kader ulama, para santri yang luar biasa kehadirannya, karismatik dan jauh sebelum kemerdekaan. Sehingga sangat tidak etis kemudian pondok-pondok pesantren pertama yang tua-tua khususnya, kemudian menjadi kambing hitam terkait dengan masalah IMB.
       Cak Nasih meminta kepada pemerintah harus hadir terkait dengan mitigasi pendampingan kepada seluruh pondok yang sudah ada, baik yang sudah ada bangunannya maupun akan membangun. “Jadi yang paling penting adalah pakai pendampingan mitigasi, jangan sampai kemudian peristiwa kayak begini terjadi lagi,” jelasnya.
       Untuk membantu korban dan keluarganya, dalam dua hari anggota Fraksi PKB dan pengurus sudah berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp.50 juta dan sudah diberikan ke pengaduan pesantren bersama-sama dengan donasi se-Jawa Timur.
       “Kita sampaikan kepada teman-teman Panji  yang dibutuhkan terutama wali santri ternyata tikar sama kasur tipis, alhamdulillah kita dikirim oleh DPW. PKB langsung dipakai oleh wali santri.
        Disamping masalah traumatik juga masalah kesehatan yang menjadi prioritas dan langsung dikirim obat-obatan untuk wali santri yang menunggu. “Alhamdulillah juga mulai tercover dan hari tadi juga di Posko banyak obat-obatan. Segala macam kebutuhan termasuk makanan sudah tercukupi,” terangnya.
       Tidak kalah pentingnya adalah trauma healing pendampingan korban yang butuh pengembalian psikologi.
       “Alhamdulillah tadi kita masuk di rumah sakit itu ternyata anak itu pokoknya saya tetap ingin pondok itu, luar biasa anaknya sendiri bilang seperti itu. Kalau jadi trauma, ini sangat penting bagi para korban untuk memulihkan kembali kepercayaan dirinya untuk kembali lagi mau mondok,” tandasnya.
       Cak Nasih juga memberi semangat kepada santri agar tetap semangat ngaji mondoknya dan sambil menungggu informasi perkembangan pondok. (yun

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!