Oktober 26, 2025

Metrosoerya.com

Berani, Tegas & Tajam

Diduga oknum perangkat desa karang pakis kediri terlibat penculikan dan penganiayaan

Spread the love

Jombang metrosoerya– Kasus dugaan penculikan dan penganiayaan bermotif utang piutang kembali mencuat. Seorang warga Desa Tinggar, Kecamatan Bandarkedungmulyo, Kabupaten Jombang, bernama Edi Saputro, resmi melaporkan mitra kerjanya, Tomo, beserta anaknya dan 2 temannya (anak buah Tomo) ke Polres Kediri Pare.

Laporan tersebut tertuang dalam Surat Tanda Terima Laporan Pengaduan Masyarakat Nomor: STTLPM/710/X/2025/SPKT, tertanggal Kamis, 23 Oktober 2025, sekitar pukul 17.00 WIB.

Dalam keterangannya kepada wartawan, Edi mengaku peristiwa itu berawal saat ia dijemput empat orang anak buah Tomo dengan alasan akan diajak musyawarah di rumah sang terlapor. Namun, ia justru dibawa ke kandang sapi milik Tomo di Dusun Sangrahan, Desa Karangpakis, Kecamatan Purwoasri, Kabupaten Kediri.

“Saya diikat dan dibawa ke kandang sapi, lalu dipukuli berkali-kali di bagian wajah hingga memar. Anak Tomo dan dua anak buahnya juga ikut memukul saya. Leher belakang dan punggung saya juga dipukul pakai tali tampar. Saya dengar, salah satu dari mereka diduga oknum perangkat desa,” ujar Edi Saputro, Jumat (24/10/2025) siang.

Menurut Edi, Tomo menjadi orang pertama yang memukul, disusul oleh anak dan dua anak buahnya. Beberapa jam kemudian, keluarga Edi bersama perangkat Desa Tinggar datang ke lokasi untuk menjemput korban.

“Dalam perjalanan pulang, saya ceritakan semuanya ke keluarga. Lalu disarankan melapor ke Polres Kediri Pare. Polisi kemudian menyuruh saya visum di RS Pare,” jelasnya.

Masih menurut Edi, dugaan penganiayaan itu dipicu oleh persoalan utang piutang antara dirinya dan Tomo. Ia mengaku memiliki utang sebesar Rp 26.800.000, yang dibagi dua bersama rekan kerjanya masing-masing sebesar Rp 13.400.000.
Rekan kerja Edi disebut telah melunasi bagiannya kepada Tomo, sementara Edi belum mampu melunasi sisanya.

“Saya kaget karena dijemput untuk musyawarah, tapi malah dibawa ke kandang dan langsung dipukuli. Saya sudah minta maaf berkali-kali, tapi tetap dihajar,” ungkapnya dengan nada sedih.

Edi berharap pihak kepolisian segera memproses laporan tersebut dan memberikan keadilan.

“Saya berharap pelaku dihukum setimpal dengan perbuatannya,” tegasnya.

Sementara itu, Abdul Wahib, Kasi Pelayanan Desa Tinggar, yang turut menjemput korban di lokasi kejadian, membenarkan adanya tindak kekerasan tersebut.

“Benar, saya datang ke kandang sapi itu bersama keluarga korban. Kondisi Edi waktu itu penuh luka memar. Saya juga sempat mengambil foto usai pengeroyokan,” kata Wahib.

Ia menambahkan, karena laporan sudah resmi diterima, pihaknya berharap Polres Kediri Pare segera menindaklanjuti sesuai prosedur hukum yang berlaku.

“Kami percaya kepolisian akan memproses kasus ini secara profesional dan transparan,” pungkasnya. (Pul)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!