DRPPA Gelar Sosialisasi Pencegahan Perkawinan Anak di Menganti

Gresik , Metrosoerya – Ketua TP PKK Kabupaten Gresik, Nurul Haromaini Ali, hadir dalam advokasi inisiasi dan sosialisasi DRPPA tentang perkawinan anak, dalam sambutannya Ning Nurul sapaan akrab istri Bupati Fandi Akmad Yani menyampaikan kalau banyak faktor penyebab terjadinya perkawinan usia dini.
Padahal, pada saat sudah berkeluarga banyak faktor yang harus disiapkan diantaranya, mental, pola pikir, mandiri salah satunya mempunyai income pasti untuk menghidupi keluarganya bagi laki-laki.
“Banyak kasus yang kami temui di lapangan kaitan dengan stunting, karena ibu dan bapaknya masih berusia 14 tahun, jadi anaknya ini tidak terurus. Dampaknya kena gizi kronis,”terang Ning Nurul. Senin (13/5/2024).
Pihaknya juga mengatakan yang menjadi alasan perkawinan anak adalah agama dan yang lain adalah budaya.
“Alasan utama di masyarakat untuk perkawinan anak adalah agama, misalnya daripada anak saya berbuat zina mending dinikahkan saja, terus budaya, kita ambil contoh di Pulau Madura, di Madura itu anak dengan usia kisaran 14 tahun itu sudah menikah, karena di sana merupakan budaya, nah ini yang tidak di benarkan dan menjadi PR kita bersama,” kata dia.
Yang menjadi pekerjaan rumah saat ini adalah bagaimana para orang tua bisa menyelaraskan persepsinya dengan anaknya agar tidak nikah di usia yang belum waktunya.
“Ketika mereka kawin di usia muda dampaknya itu luar biasa, misalnya kandungan ibunya yang lemah rentan dengan gendala, dan itu juga berdampak pada janin yang di di dalamnya,”lanjut ning Nurul.
Di dalam forum juga hadir Wakil Bupati Gresik, Hj. Aminnatun Habibah pihaknya menyampaikan pentingnya sosialisasi ini adalah untuk menekan angka Dispensasi Nikah (Diska) dan menekan angka stunting.
“Prevalensi stunting di Gresik saat ini kisaran 6,69 persen, itu artinya angka yang menurun dari tahun sebelumnya,” katanya.
Wabup juga mengatakan kenapa yang diundang untuk mengikuti kegiatan sosialisasi ini adalah Fatayat dan kader PKK.
“Melalui kader PKK dan Fatayat kita akan mudah untuk mengedukasi masyarakat tentang pencegahan perkawinan anak. Perkawinan anak paling banyak ada wilayah selatan. PR kita untuk mendapatkan kesempatan yang sama, poin penterjemah dari PKK adalah mensejahterakan keluarga,” terangnya.
Disinggung soal di Kecamatan Menganti menjadi angka tertinggi perkawinan anak, Camat Menganti Bagus Arif Jauhari mengatakan pihaknya akan tidak bosan-bosan menggelar sosialisasi kepada warganya.
“Faktor dari penyebab angka tinggi itu adalah Menganti ini sebagai kecamatan yang berbatasan langsung dengan kota Surabaya, dan Menganti termasuk mempunyai penduduk yang paling banyak. Jadi langkahnya adalah kita harus sering turun kebawah untuk mengedukasi masyarakat, bahwa perkawinan anak tidak akan menyelesaikan masalah, namun, dapat menambah masalah,”pungkas Bagus.
Tampak hadir dalam kegiatan tersebut, Kepala Dinas KBPPA Gresik, drg.Titik Ernawati, ketua Asosiasi Kepala Desa Menganti, kader PKK se Kecamatan Menganti, dan Fatayat.( ses )